• Jelajahi

    Copyright © Ops Jurnal
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Iklan

    Halaman

    Solidaritas Warga Jabar, Gerakan Rereongan Peo Ibu Resmi Diluncurkan

    Sabtu, 04 Oktober 2025, Oktober 04, 2025 WIB Last Updated 2025-10-04T04:36:57Z
    masukkan script iklan disini


    Bandung,OpsJurnal.asia-

    Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, meluncurkan Gerakan Rereongan Poe Ibu untuk memperkuat solidaritas sosial masyarakat. Melalui gerakan ini, ASN, pelajar, dan warga diajak menyisihkan Rp 1.000 per hari guna membantu kebutuhan darurat di bidang pendidikan dan kesehatan. 


    "Melalui Gerakan Rereongan Poe Ibu, kami mengajak ASN, pelajar, dan masyarakat menyisihkan Rp 1.000 per hari. Kontribusi sederhana ini menjadi wujud solidaritas dan kesukarelawanan sosial demi membantu kebutuhan darurat masyarakat," ujar Dedi dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (4/10/2025). 


    Gerakan tersebut tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor 149/PMD.03.04/KESRA yang ditandatangani Dedi pada 1 Oktober 2025.



    Dana akan dikumpulkan melalui rekening khusus Bank BJB atas nama instansi, sekolah, atau unsur masyarakat, lalu disalurkan untuk kebutuhan mendesak di bidang pendidikan dan kesehatan.



    Rereongan Poe Ibu, lanjut Dedi, menjadi wadah donasi publik resmi dengan prinsip dari masyarakat, oleh masyarakat, dan untuk masyarakat. Gerakan ini akan dilaksanakan di lingkungan pemerintah daerah, instansi swasta, sekolah dasar hingga menengah, serta di tingkat RT/RW. Dana akan dikumpulkan melalui rekening khusus Bank BJB dengan format. 



    "Rereongan Poe Ibu-nama instansi/sekolah/unsur masyarakat". Pengelolaan dan pelaporan dana dilakukan oleh pengelola setempat dengan akuntabilitas penuh. Untuk memastikan transparansi, laporan penggunaan dana akan diumumkan melalui aplikasi Sapawarga, Portal Layanan Publik Pemda Jabar, maupun akun media sosial resmi dengan tagar.
    #RereonganPoeIbu. 



    Selain itu, pengawasan juga akan dilakukan secara berjenjang.



    Di perangkat daerah, tanggung jawab ada pada kepala perangkat daerah, di sekolah oleh kepala sekolah dengan koordinasi Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama. Adapun di RT/RW oleh kepala desa/lurah dengan koordinasi camat. 



    Dedi meminta bupati/wali kota serta kepala perangkat daerah aktif menyosialisasikan program ini. Mereka juga diminta memastikan seluruh proses pengumpulan hingga pelaporan berjalan transparan dan akuntabel. 



    "Gerakan ini harus berjalan baik agar benar-benar menjadi kekuatan solidaritas masyarakat Jawa Barat. Dengan rereongan, kita wujudkan Jawa Barat istimewa," tuturnya.




    Sumber: Kompas.com 


    Komentar

    Tampilkan

    Terkini