Jakarta,OpsJurnal.asia-
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membantah ada mafia jual beli jam penerbangan atau mafia slot penerbangan di industri penerbangan di Tanah Air. Dirjen Perhubungan Udara (Hubud) Kemenhub Lukman F. Laisa mengatakan, setiap maskapai bisa memilih sendiri slot time penerbangan yang mereka inginkan. Namun akan disesuaikan dengan ketersediaan slot di bandara.
“Enggak ada mafia slot. Slot (penerbangan) itu kan tergantung airline mau dipilih yang mana, terserah dia. Dia mau pilih jam berapa, terserah dia. Tapi biasanya pertimbangan itu market, rotasi pesawat, sama (ketersediaan) adanya slot di bandara,” ujarnya saat bincang media di Jakarta, Selasa (30/9/2025).
Lebih lanjut Lukman mengatakan, terkait dengan slot time penerbangan, juga sudah diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 2 Tahun 2025. Dalam aturan itu, ketika maskapai tidak menggunakan slot penerbangan yang sudah diberikan selama dua minggu berturut-turut, maka akan diambil kembali oleh Kementerian Perhubungan.
“Memang ada (maskapai) yang dicabut pun, merasa bahwa jangan dicabut kecuali diminta. Kita tidak bisa, pokoknya tidak digunakan itu dicabut. 2 minggu tidak dipakai, langsung kita cabut,” ucapnya.
Lukman menyebutkan sepanjang Mei hingga Juli 2025, Kementerian Perhubungan telah mencabut sebanyak 651 slot time penerbangan.
“Bahkan sampai dengan tiga bulan ini, mulai Mei, Juni, Juli, sudah 651 slot kita cabut. Karena tidak digunakan. Jadi kita langsung ambil sekarang,” tuturnya.
Sebelumnya, Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam mempertanyakan soal dugaan adanya mafia jam terbang dalam bisnis penerbangan di Indonesia.
Pertanyaan itu disampaikan Mufti saat Komisi VI menggelar rapat dengan jajaran direksi PT Garuda Indonesia (Persero) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/9/2025).
Mulanya, Mufti mengungkapkan kecurigaan soal tidak adanya penerbangan Garuda Indonesia di jam-jam favorit. Kondisi serupa juga terjadi untuk penerbangan Citilink.
“Saya sedikit ada curiga begini pak, ketika saya naik penerbangan di jam-jam tertentu, jam-jam favorit, kenapa ya kok Garuda enggak ada? Kenapa Citilink enggak ada? Kenapa (adanya penerbangan) maskapai swasta?” Ungkap Mufti.
Sumber: Kompas.com