Karawang,OpsJurnal.Asia -
Dalam rangka merayakan (Nadran) atau Pesta laut/sedekah laut yang bertempat di Pelelangan Laut Sungai buntu Minggu 28/12/25.
Tradisi adat Tahunan masyarakat di Pesisir utara Karawang, sebagai wujud syukur atas hasil laut yang melimpah dan berdo'a memohon keselamatan para nelayan dalam mencari ikan serta mendapatkan rezeki yang baik dimasa depan .
Sering disebut juga Nadran (Jawa) melibatkan prosesi melarung sesajen dan kepala Kerbau ke laut sebagai simbol ritual, juga dimeriahkan pagelaran seni dan kuliner Khas daerah
Tradisi ini dijalankan secara Turun-temurun menjadi bagian penting dari indentitas budaya bahari dan daya tarik wisata Pantai sungai buntu samudra baru pisangan pantai pelangi
Kepada awak media salah satu nelayan menyampaikan rasa senang karena tahun ini dapat menggelar nadran laut
"Hajat bumi atau pesta laut Nadran berlangsung meriah dan Khidmat, susunan acara dimulai pertama dari hari Jum'at Sabtu dan minggu yang pertama dan Malemnya pengajian, Sabtu siang Organ atau arak-arakan Keliling desa dan minggu paginya larung sesajen seperti kepala Kerbau dibuang ke tengah laut "ujarnya
'Kami sebagai warga sungai buntu sangat berterima kasih kepada bapak kades sungai buntu yang sering disapa pak lurah Gopal dan staf-staf nya pak Polisi pak TNI khususnya warga masyarakat sungai buntu yang telah mendukung terlaksananya penyelenggara Hajat bumi atau pesta laut Nadran sungai buntu 'jelasnya
"Tujuan kami sebagai warga masyarakat sungai buntu Ke satu Bentuk rasa syukur Kepada Tuhan yang maha esa
Ke dua Memohon perlindungan, meminta keselamatan bagi nelayan saat melaut dan mengharapkan hasil yang lebih baik
Ke tiga Pelestarian Budaya menjadi warisan leluhur dan tradisi
Ke empat Menghormati Leluhur mengenang nenek moyang yang meninggal dilaut .
Dan besar harapan saya semoga di tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya dan semoga kedepan-depanya lebih maju lagi dan lebih baik lagi " pungkasnya
(Deni Maulana)

