• Jelajahi

    Copyright © Ops Jurnal
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Iklan

    Halaman

    SDN Pamarican 2 Kota Serang Terendam Banjir, Kegiatan Belajar Mengajar Terganggu Setiap Tahun

    Kamis, 13 November 2025, November 13, 2025 WIB Last Updated 2025-11-13T03:50:27Z
    masukkan script iklan disini



    Jakarta,OpsJurnal.Asia - 

    Kepala Sekolah (Kepsek) SDN Pamarican 2 Kota Serang Subhi mengeluh setiap tahun sekolahnya selalu terendam banjir saat musim hujan. Subhi mengatakan kondisi itu membuat kegiatan belajar mengajar terganggu.



    Subhi mengatakan hari ini, Kamis (13/11/2025), area sekolah di Jalan Vihara-Karangantu masih terendam banjir. Air masih menggenangi beberapa ruang kelas.



    Tidak ada 234 murid SD yang berada di sekolah. Hanya guru dan tenaga kependidikan yang hadir di sekolah tersebut.



    Menurut Subhi, banjir merendam sekolah sejak Sabtu (8/11). Saat itu, kegiatan belajar mengajar masih aktif dilakukan di lingkungan sekolah.



    "Pas hari Sabtu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Serang langsung meninjau ke lokasi," ujar Subhi.



    Subhi menyebut dirinya menjabat sebagai kepala sekolah sejak 2020. Setiap tahun, ia merasakan area sekolah dan ruang kelas terendam banjir.



    "Kalau banjirnya sudah sejak dulu. Setiap tahun. Sebelum saya pindah ke sini juga sudah banjir," katanya.



    Menurutnya, banjir terjadi karena area sekolah berada di posisi yang lebih rendah dibanding jalan. Sementara itu, di belakang sekolah terdapat rawa.



    "Jadi kalau misalkan air kita sedot juga balik lagi," ujarnya.



    Ia menyebut masalah ini sedang ditangani oleh Pemerintah Kota Serang. Ia berharap kegiatan belajar anak-anak tidak lagi terganggu.



    "Penginnya sekolah lancar, anak tidak terganggu untuk belajar. Karena sekolah daring untuk anak SD itu juga tidak efektif," katanya.



    Sebelumnya, Kepala BPBD Provinsi Banten Lutfi Mujahidin mengatakan sekolah tersebut rawan banjir jika terjadi hujan deras. Sebab, posisi sekolah lebih rendah dari rawa dan permukaan jalan, ditambah tidak ada saluran pembuangan air di area marka jalan.



    "Genangan diakibatkan oleh meluapnya air dari rawa di belakang sekolah yang masuk ke area sekolah. Hal ini terjadi karena posisi sekolah lebih rendah dari jalan raya dan tidak ada saluran pembuangan," ujarnya, Rabu (12/11).



    Selain itu, menurut Lutfi, ada indikasi penyumbatan di proyek pembangunan Jembatan Pabean. Akibatnya, air mengalami penyumbatan dan mengalir ke wilayah sekitar.



    "Selain itu, pembangunan Jembatan Pabean mengakibatkan aliran air tersumbat dan meluap ke wilayah sekitarnya," katanya.

    Sumber:detik.com
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini