• Jelajahi

    Copyright © Ops Jurnal
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Iklan

    Halaman

    KPK Usut Korupsi Digitalisasi SPBU Pertamina, Aliran Uang dan Mesin EDC Jadi Sorotan

    Jumat, 24 Oktober 2025, Oktober 24, 2025 WIB Last Updated 2025-10-24T03:25:55Z
    masukkan script iklan disini

     Jakarta,OpsJurnal.Asia-


    Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut pengadaan mesin Electronic Data Capture (EDC) terkait kasus dugaan korupsi pengadaan digitalisasi SPBU PT Pertamina periode 2018-2023.


     Materi tersebut didalami KPK saat memeriksa tiga saksi pada Rabu (22/10/2025), yaitu Eko Ramanda Hidayat selaku OSM Service Operation SDA PT Telkom Tahun 2021; Dwi Puja Ariestya selaku Direktur Sales dan Marketing PT Pertamina Lubricants; dan Aya Natalia selaku Pegawai TRG Investama.


    KPK juga mendalami keterangan ketiga saksi bersama auditor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait aliran uang dalam kasus tersebut.


    “Saksi hadir semua. Diklarifikasi auditor BPK dan penyidik KPK terkait dengan aliran uang dan keandalan produk EDC,” kata Juru Bicara KPK Budi Prasetyo dalam keterangannya, Jumat (24/10/2025).


    Kasus digitalisasi SPBU Pertamina


     Diketahui, KPK tengah mengusut dugaan korupsi digitalisasi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) PT Pertamina (Persero) tahun 2018–2023.


     KPK sudah menetapkan tersangka dalam korupsi digitalisasi SPBU PT Pertamina, tetapi belum mengungkapkan identitas tersangka tersebut. 


    Adapun dugaan korupsi digitalisasi PT Pertamina (Persero) tahun 2018–2023 muncul pertama kali dalam jadwal pemeriksaan sejumlah saksi di Gedung Merah Putih, Jakarta, pada Senin (20/1/2025).


    Sejumlah saksi yang dipanggil di antaranya Agustinus Yanuar Mahendratama selaku Koordinator Pengawasan BBM di BPH Migas; Aily Sutejda selaku Head of Outbound Purchasing PT SCC; Anton Trienda selaku karyawan BUMN atau VP Corporate Holding and Portfolio IA PT Pertamina (Persero); Antonius Haryo Dewanto selaku mantan VP Sales Enterprise PT Packet Systems.



    Kemudian, Charles Setiawan selaku Komisaris PT Ladang Usaha Jaya Bersama; Aribawa selaku VP Sales Support PT Pertamina Patra Niaga; Asrul Sani selaku eks Direktur PT Dabir Delisha Indonesia; dan Benny Antoro selaku mantan Direktur Sales & Marketing PT PINS Indonesia. 


    Mereka diperiksa untuk menggali pengetahuannya terkait pengadaan proyek di PT Telkom untuk digunakan oleh Pertamina.


    Sumber:kompas.com


    Komentar

    Tampilkan

    Terkini