• Jelajahi

    Copyright © Ops Jurnal
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Iklan

    Halaman

    Kontaminasi Radioaktif, Rempah Indonesia Ditarik Bea Cukai Amerika Serikat

    Rabu, 01 Oktober 2025, Oktober 01, 2025 WIB Last Updated 2025-10-01T08:46:25Z
    masukkan script iklan disini

    Washintong,OpsJurnal.asia-

    Otoritas Bea Cukai Amerika Serikat menemukan potensi kontaminasi radioaktif pada rempah-rempah yang diimpor dari Indonesia, setelah zat cesium-137 ditemukan dalam kiriman cengkeh menuju California. 


    Menurut laporan Associated Press (AP), Sabtu (27/9/2025), penemuan tersebut membuat impor semua rempah-rempah dari perusahaan asal Indonesia, PT Natural Java Spice, dihentikan. Padahal, perusahaan tersebut telah mengekspor sekitar 440 ribu pon (200 ribu kilogram) cengkeh ke AS tahun ini.


    Penemuan zat radioaktif ini terjadi tak lama setelah zat serupa ditemukan dalam udang yang diimpor dari PT Bahari Makmur Sejati (BMS Foods), perusahaan di Indonesia yang setiap tahun memasok jutaan kilogram udang ke AS. 



    Kejadian itu membuat Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengeluarkan peringatan impor terhadap udang dari BMS Fooda.



    Apa itu Cesium-137? Cesium-137 adalah isotop radioaktif yang dihasilkan sebagai produk sampingan dari reaksi nuklir, termasuk bom nuklir, pengujian nuklir, operasi reaktor, dan kecelakaan nuklir.



    "Cesium-137 tersebar di seluruh dunia, meskipun dalam jumlah kecil ditemukan di tanah, makanan, dan udara," ujar Steve Biegalski, pakar medis nuklir dari Georgia Institute of Technology.



    FDA menyebut bahwa kadar kontaminasi pada udang asal indonesia cukup kecil atau jauh di bawah batas. Kendati demikian, FDA tetap menarik produk tersebut dari pasar untuk menghindari risiko jangka panjang.



    Sumber kontaminasi masih misterius Sampai kini, belum jelas apakah ada sumber kontaminasi yang sama pada udang dan rempah-rempah tersebut. FDA dan Bea Cukai AS terus melakukan investigasi.



    Namun, Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) menyebut kemungkinan sumbernya berasal dari logam bekas atau logam leleh di sebuah lokasi industri dekat pabrik pengolahan udang di luar Jakarta.



    Regulator nuklir Indonesia juga melaporkan telah menemukan isotop radioaktif tersebut di lokasi dekat perusahaan. Menurut Biegalski, 



    "Kontaminasi seperti ini bisa berasal dari daur ulang peralatan medis lama yang mengandung cesium-137. Kontainer atau metode pengiriman yang terkontaminasi juga bisa menjadi sumbernya."



    Sumber: Kompas.com
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini