• Jelajahi

    Copyright © Ops Jurnal
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Iklan

    Halaman

    DOSS Megastore Targetkan Penjualan Rp700 Miliar di 2025, Siap Mantapkan Dominasi di Pasar Kamera Nasional

    Sabtu, 21 Juni 2025, Juni 21, 2025 WIB Last Updated 2025-06-21T08:16:47Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

    Jakarta, opsjurnal.asia

    Distributor dan ritel  kamera terbesar tanah air, DOSS Megastore menargetkan penjualan Rp700 miliar  pada tahun 2025 ini, atau naik 19,7 persen dari tahun lalu.


    “Kami optimis penjualan kamera dan perangkat pendukungnya akan meningkat pesat tahun ini karena terjadi  ledakan pengguna konten digital serta meningkatnya kebutuhan akan visual berkualitas,” papar    CEO PT Global Sukses Digital Tbk (DOSS) Tahir Matulatan kepada wartawan usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di  Jakarta, Jumat (20/06/2025).


    DOSS Megastore adalah perusahaan ritel dan distribusi kamera, perangkat kreatif, dan layanan pendukung berbasis komunitas. Didirikan pada 2006, DOSS telah berkembang dari sebuah toko kamera menjadi jaringan ritel omni channel dengan 11 outlet di 6 kota besar dan lebih dari 99.000 pelanggan terdaftar. Tak hanya menyediakan produk, DOSS kini mengembangkan ekosistem 360 yang mencakup studio produksi (DOSS Studio), sekolah film (B Film School), layanan edukasi, CamKlinik, hingga _market place pre-loved_ untuk perangkat kreatif.


    Menurut Tahir, terjadi ledakan kreator konten Indonesia yang diprediksi memiliki lebih dari 8 juta kreator aktif pada 2025. Dari vloggers rumahan hingga rumah produksi film, dari pelajar hingga brand besar semuanya membutuhkan akses ke perangkat, pengetahuan, dan komunitas. Konten kreator sebanyak itu bisa dilihat dari maraknya tayangan di media sosial seperti Tiktok, Instagram, Youtube, X (dahulu Twitter), Facebook, Threads, dan lain-lain.


    “Untuk itulah DOSS hadir menjawab kebutuhan ini melalui pendekatan terintegrasi: workshop, kolaborasi dengan 170+ KOL, hingga live commerce yang kini digunakan oleh 6 dari 10 konsumen digital,” katanya.


    Langkah ini, menurut Tahir, bukan hanya respons terhadap tren, melainkan strategi jangka panjang.


    “Kami tidak hanya menjual kamera. Kami juga menjual potensi untuk menciptakan, bercerita, dan berbisnis di era digital,”  urainya.


    Melalui  brand DOSS Megastore, pihaknya mempertegas posisinya yakni  bukan sekadar toko kamera, tapi ekosistem visual kreatif terdepan di Tanah Air. Dengan pengalaman 18 tahun, DOSS membangun ekosistem visual kreatif untuk mendukung pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.

    Adapun produk kamera lensa yang banyak dicari konsumen adalah merek Sony, Canon, dan Fuji Film.

    DOSS sebelumnya telah meresmikan pembukaan DOSS Megastore di Ratu Plaza, yang merupakan sebuah tonggak sejarah baru dalam industri fotografi dan videografi. Sebagai toko peralatan kamera foto & video serta aksesoris terluas di Asia Tenggara, megastore dengan luas area toko mencapai 3.000 meter persegi dan lokasinya yang strategis, toko terbaru DOSS ini dirancang untuk menjadi destinasi utama bagi para kreator, fotografer, videografer, sinematografer, pehobi, pebisnis, dan penggiat seni visual di Indonesia dan negara tetangga.

    DOSS Megastore yang terletak di Ratu Plaza Mall Lantai 1 ini menjadi tempat ideal bagi para insan kreatif Indonesia untuk berkumpul mendapatkan inspirasi, edukasi, dan perlengkapan terbaik guna mendukung karya-karya mereka.

    Kinerja Kuartal I

    DOSS yang resmi IPO pada Agustus 2024,  mencatat pendapatan tahunan Rp 630,6 miliar pada tahun tersebut.  Sementara pada kuartal I 2025, perusahaan mencatat penjualan sebesar Rp 193 miliar atau naik 19.7% dibanding periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 161 miliar.

    Pada kuartal I, net profit mencapai Rp 5,4 miliar atau naik cukup signifikan yakni 49,3% dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 3,6 miliar.
    Adapun strategi 2025 DOSS akan membuka lagi toko baru di Banjarmasin pada kuartal III  dan Semarang pada kuartal IV guna  memperluas cakupan fisik dan jaringan reseller.  Perusahaan juga akan mengintegrasikan data, layanan, dan logistik melalui sistem omni channel yang menyatukan pengalaman online dan offline.

    DOSS juga akan menghadirkan edukasi dan event kreatif, dari Photolympic hingga festival film pendek, serta mengubah website menjadi platform terpadu: belanja, belajar, komunitas, dan aftersales.

    Perusahaan memiliki target menembus 33% pangsa pasar ritel kamera digital dan pertumbuhan penjualan sebesar 11%.  DOSS berambisi menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat ekonomi visual di kawasan Asia Tenggara. “Kami percaya industri ini bukan milik segelintir profesional saja,” tutup Tahir.

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini