Jakarta,OpsJurnal.Asia -
Di Yayasan Pondok Pesantren Darut Tarbiyah, Kabupaten Mandailing Natal, ratusan santri setiap hari belajar dengan semangat tinggi di tengah keterbatasan fasilitas. Pesantren yang dipimpin oleh Ustaz Muhammad Alawi ini kini menampung 480 santri dan dibimbing oleh 39 guru yang mengabdi dengan penuh keikhlasan.
Setiap harinya, para santri menjalani rutinitas padat bersama-sama. Mereka belajar sejak pagi, salat berjamaah, menghafal Al-Qur'an di malam hari, dan latihan pidato di hari Jumat. Semangat mereka luar biasa meski hidup di lingkungan yang serba sederhana.
Di balik semangat itu, ada ujian berat yang para santri hadapi setiap hari yaitu minimnya air bersih. Pesantren tidak punya fasilitas pengadaan air bersih sehingga santri kesulitan untuk mandi, mencuci, bahkan berwudhu.
Selain air bersih, kondisi asrama, kamar mandi, kelas, dan dapur santri memerlukan perbaikan agar proses pembelajaran berlangsung dengan nyaman. Pesantren juga belum memiliki komputer dan laboratorium, padahal keduanya sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Dengan iuran santri sebesar Rp 80.000 per bulan dan dana BOS, pengurus pesantren harus berjuang keras menutupi kebutuhan harian. Tak jarang, pembayaran gaji guru tertunda karena dana yang masuk belum cukup untuk menutupi semua kebutuhan operasional.
Di tengah kehidupan yang rasanya serba sulit, semangat para guru dan santri tidak pernah padam. Mereka yakin, keterbatasan bukan alasan untuk berhenti menuntut ilmu.Kini, mereka membutuhkan uluran tangan kita. Bantuan dari Sahabat Baik akan digunakan untuk memperbaiki akses air bersih, asrama, ruang belajar, dan fasilitas dasar pesantren agar para santri bisa belajar dengan sehat dan layak.
Sumber:detik.com



