Jakarta,OpsJurnal.Asia -
Perubahan warna urine sebenarnya merupakan hal yang biasa terjadi, misalnya dehidrasi, jenis makanan atau minuman yang dikonsumsi, hingga sebab lain. Namun, dalam beberapa kasus, perubahan ini bisa menjadi tanda bahaya pada tubuh, misalnya gagal ginjal.
Dikutip dari Healthline, apabila urine berubah warna kemerahan atau kecoklatan, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter. Ini bisa menjadi tanda ginjal mulai bermasalah atau mulai gagal berfungsi.
Warna yang muncul juga bisa terlihat seperti kuning pekat, atau menyerupai minuman kola atau teh. Setelah dilakukan pemeriksaan dokter, diagnosis akan ditentukan, apakah ini berkaitan dengan gagal ginjal atau tidak.
Jika ginjal gagal berfungsi, tubuh dapat menahan cairan dan limbah berbahaya akan menumpuk di dalam tubuh. Akibatnya, urine bisa mengandung kelebihan protein dan darah, yang akhirnya mengubah warna urine menjadi cokelat kekuningan gelap, cokelat tua, atau sedikit kemerahan.
1.Jumlah urine berkurang saat buang air kecil.
2.Penumpukan cairan yang menyebabkan pembengkakan pada kaki, pergelangan kaki, atau telapak kaki.
3.Sulit tidur.
4.Kram otot, terutama pada malam hari.
5.Kelelahan berat atau sering merasa mengantuk.
6.Mual berkepanjangan.
7.Sesak napas.
8.Nyeri atau tekanan di dada.
9.Kebingungan atau sulit berpikir jernih.
Perlu dicatat kembali perubahan warna urine tak semuanya menandakan gagal ginjal. Berikut ini adalah beberapa faktor lain yang dapat mengubah warna urine
1.Urine kuning tua bisa menjadi tanda dehidrasi.
2.Pada beberapa orang, makan bit atau makanan yang mengandung pewarna tertentu dapat membuat urine berwarna kemerahan.
3.Obat-obatan tertentu juga dapat memengaruhi warna urine.
Oleh karena itu, pemeriksaan dokter sangat penting di sini. Gagal ginjal memerlukan diagnosis dan pengobatan yang tepat, sehingga jangan sampai self-diagnose.

