Solo,OpsJUrnal.asia-
Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Jawa Tengah, saat ini tengah mencari lokasi yang representatif untuk dipinjampakaikan kepada berbagai lembaga, termasuk Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Solo. Bawaslu Solo telah mengajukan permohonan untuk meminjam gedung guna dijadikan kantor.
"Kita lagi cari tempat yang paling baik untuk bisa dipinjampakaikan tidak hanya Bawaslu, bahkan dari semuanya ya banyak lembaga, kementerian setingkat lembaga di atas yang mohon Pemkot untuk penggunaan aset Pemkot yang bisa digunakan mereka untuk mereka beraktivitas," kata Respati saat ditemui di Solo pada Senin (6/10/2025).
Respati menambahkan bahwa saat ini Pemkot Solo sedang mendata aset yang dapat dipinjamkan kepada lembaga sebagai kantor.
"Lagi kita data. BPKAD dengan program saya Festival Aset ada klasifikasi kelas A, kelas B dan kelas C," ujarnya.
Sebelumnya, Bawaslu Kota Solo mengambil langkah antisipatif dengan mengajukan permohonan pinjam pakai gedung kepada Pemkot Solo. Permohonan ini dilakukan menyusul kebijakan baru dari Bawaslu RI yang meniadakan anggaran sewa kantor untuk Bawaslu daerah sebagai langkah efisiensi anggaran. Ketua Bawaslu Solo, Budi Wahyono, mengonfirmasi adanya kebijakan baru tersebut.
Ia menegaskan bahwa Bawaslu Solo tidak dalam kesulitan finansial, melainkan mengikuti arahan dari pusat.
"Sebenarnya konteksnya bukan kesulitan menyewa kantor, hanya saja ada kebijakan dari Bawaslu RI bahwa uang sewa kemungkinan tidak tersedia lagi karena adanya efisiensi anggaran,” ungkap Budi pada Minggu (5/10/2025).
Dengan langkah ini, diharapkan Bawaslu Solo dapat terus menjalankan fungsinya dengan baik meskipun ada perubahan dalam kebijakan anggaran.
Sumber: Kompas.com
