Jakarta, OpsJurnal.asia-
Wamendikti Saintek Stella Christie menjelaskan perbedaan program Sekolah Rakyat dengan Sekolah Garuda di bawah pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto.
Ia menjelaskan sekolah rakyat diperuntukkan bagi masyarakat yang berlatar belakang dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, sementara sekolah garuda untuk siswa unggulan yang tak terpatok untuk latar belakang keluarga miskin.
"Sekolah Garuda berkomitmen untuk memberikan akses kepada mereka yang paling berprestasi dari kalangan manapun mereka berada. Baik itu dari keluarga miskin atau keluarga menengah ataupun keluarga yang mampu membayar," kata Stella di Gedung Kwarnas, Jakarta, Senin (22/9).
Stella menjelaskan akan ada dua skema untuk bisa mengenyam pendidikan di Sekolah Garuda.
Skema pertama ialah beasiswa penuh bagi orang yang kurang mampu dengan persentase mencapai 80 persen dari keseluruhan siswa di sekolah tersebut.
Lalu 20 persen sisanya akan tetap berbayar, diperuntukkan bagi peserta didik berprestasi yang datang dari keluarga berkecukupan.
"20 persen ini akan berbayar agar mereka yang berprestasi tetapi dari keluarga yang mampu berbayar, silahkan untuk sekolah di sekolah Garuda membawa prestasi mereka tapi tentu saja karena mereka mampu berbayar, tidak perlu negara membayar mereka," katanya.
Stella pun menjamin proses seleksi akan berjalan transparan dan objektif. Ia menyebut penerimaan peserta didik akan didasarkan pada tiga aspek yakni prestasi, latar belakang ekonomi, dan latar belakang geografi.
"Di dalam prestasi akademik, kita juga hanya melihat tiga subjek: Matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris untuk mengurangi ketimpangan bahwa tidak di setiap daerah punya guru fisika, guru kimia, di setiap daerah," ucap dia.
Stella menjelaskan nantinya akan ada dua jenis Sekolah Garuda, yakni Sekolah Garuda Baru dan Sekolah Garuda Transformasi.
Empat sekolah garuda baru
Pada tahun ini, Kemendikti Saintek telah menyiapkan empat Sekolah Garuda baru yang ditargetkan akan beroperasi pada tahun ajaran 2026/2027.
Keempatnya masing-masing berlokasi di Provinsi NTT, Bangka Belitung, Kalimantan Utara, dan Sulawesi Tenggara.
Sementara untuk Sekolah Garuda transformasi ialah membina sekolah SMA yang sudah ada yang notabenenya merupakan sekolah unggulan. Stella mengatakan sejauh ini sudah ada 12 sekolah.
"Membina sekolah-sekolah yang sudah ada tingkat SMA, yang sangat berprestasi, namun masih bisa dioptimalkan, untuk ini sudah terpilih 12 sekolah Garuda Transformasi," ujar Stella.
Sumber: cnnindonesia.com
