• Jelajahi

    Copyright © Ops Jurnal
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Iklan

    Halaman

    Habib Hud Alaydrus Serukan Penegakan Hukum Atas Kekerasan Terhadap Santri & Imam di Cibiuk

    Rabu, 02 Juli 2025, Juli 02, 2025 WIB Last Updated 2025-07-02T03:45:03Z
    masukkan script iklan disini

    Cianjur, opsjurnal.asia - 

    Habib Hud Alaydrus selaku ketua DPW Front Persaudaraan Islam Cianjur mendesak Penegakan Hukum Kasus Pengeroyokan Santri dan Imam masjid di Cibiuk Kabupaten Cianjur. Habib Hud Alaydrus, menyuarakan keprihatinan mendalam terhadap peristiwa pengeroyokan yang menimpa sejumlah santri di desa Cibiuk kecamatan Ciranjang.


    Ia menyerukan kepada aparat penegak hukum untuk bertindak adil, tegas, dan transparan dalam menangani kasus tersebut.dalam pernyataan terbukanya, Habib Hud menegaskan bahwa insiden tersebut bukanlah konflik internal antara tokoh agama atau ustadz, melainkan murni aksi kekerasan yang dilakukan oleh kelompok dari luar kampung terhadap para santri.


    “Saya sudah klarifikasi langsung kepada dua nama yang disebut-sebut, yakni Ustadz Haji Asep Romli dan Ustadz Aceng. Keduanya memastikan bahwa mereka tidak berada di lokasi saat kejadian berlangsung,” ujar Habib Hud.


    Pernyataan ini sekaligus membantah dugaan yang beredar bahwa kericuhan dipicu oleh pertikaian antar ustadz. Justru, kata Habib Hud, ada indikasi bahwa pihak luar mencoba memprovokasi konflik dan memperkeruh suasana dengan menyebar fitnah di masyarakat.


    “Sebelumnya, memang ada percakapan di grup yang membahas rencana haul Mama Cengkeh. Salah satu ustadz sempat ditelepon dan diminta agar murid-murid atau alumni tidak hadir karena adanya ancaman. Artinya, ada indikasi pemukulan yang direncanakan dan provokasi untuk mengadu domba antara majelis,” ungkapnya.


    Salah satu korban bernama Teten Sandi Abihi, santri dari Pondok Pesantren Warung Doyong, menjadi korban pemukulan oleh lebih dari lima orang. Selain Teten, sejumlah santri lain, termasuk Ustadz Hasan, turut mengalami kekerasan fisik dalam insiden tersebut.


    Namun ironisnya, menurut Habib Hud Alaydrus selaku ketua DPW Front Persaudaraan Islam Cianjur alih-alih mendapatkan perlindungan hukum, beberapa korban justru mengalami kriminalisasi. Ia menyayangkan adanya laporan balik terhadap para santri dan Imam Masjid yang jelas-jelas menjadi korban pengeroyokan.


    “Ada santri yang malah dilaporkan balik, padahal dia korban. Bahkan jumlah korban dugaan pengeroyokan ini disebut mencapai lebih dari 20 orang,” kata Habib Hud dengan nada kecewa.


    Habib Hud juga menyoroti adanya tekanan terhadap pihak korban agar menerima jalan damai secara sepihak. Ia menegaskan bahwa proses perdamaian harus dilakukan tanpa intimidasi dan dengan kesadaran penuh dari kedua belah pihak.


    “Saya tidak menolak perdamaian. Tapi damai harus lahir dari hati, bukan karena tekanan. Jika korban ditekan untuk berdamai, itu justru mencederai rasa keadilan,” tegasnya.


    Menutup pernyataannya, Habib Hud selaku ketua DPW Front Persaudaraan Islam Cianjur mengajak seluruh pihak, terutama aparat penegak hukum, untuk menjunjung tinggi prinsip keadilan dan menjadikan kasus ini sebagai pelajaran agar tidak ada lagi tindakan kekerasan terhadap santri maupun kriminalisasi terhadap korban.


    “Santri juga warga negara. Mereka juga berhak mendapatkan keadilan dan perlindungan hukum. Saya harap polisi bertindak tegas dan menghukum pelaku dengan seadil-adilnya,” pungkasnya.


    Sumber : sergap24.info
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini