• Jelajahi

    Copyright © Ops Jurnal
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Iklan

    Halaman

    BBM Langka di Balikpapan, Keberangkatan Wali Kota ke London Disorot

    Jumat, 23 Mei 2025, Mei 23, 2025 WIB Last Updated 2025-05-23T02:47:43Z
    masukkan script iklan disini

    Jakarta, opsjurnal.asia-

    Anggota Komisi VI DPR Mufti Anam menyoroti kesulitannya warga Balikpapan, Kalimantan Timur, untuk mengisi bahan bakar minyak dalam beberapa hari terakhir. Namun, saat rakyatnya tengah kesusahan, ia mengkritik Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud yang tengah berlibur ke London, Inggris. "Ketika rakyat Balikpapan hari ini kesusahan mengantre BBM, wali kotanya malah pergi ke London, liburan," ujar Mufti dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Dirut Pertamina Simon Aloysius Mantiri, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (22/5/2025).


    Lewat kejadian tersebut, ia melihat kurangnya sensitivitas pejabat terhadap kesulitan yang dialami masyarakat. Harapannya, pemangku kepentingan terkait bisa merespons dan mencari solusi kelangkaan BBM di Balikpapan.

    "Maka, harapan kami, bapak-bapak harus punya sensitivitas untuk bagaimana bisa segera merespons hal itu dengan cepat," ujar Mufti.

    Di samping itu, ia menilai ironis ketika masyarakat Balikpapan tengah menghadapi kelangkaan BBM. Padahal, daerah tersebut merupakan salah satu penghasil minyak terbesar untuk Indonesia. "Balikpapan yang selama ini kita tahu bersama, salah satu produsen minyak. Bahkan, kilang terbesar minyak nomor dua ada di Balikpapan," ujar Mufti. "Tapi Anda tahu, hari ini negara kita disuguhkan bagaimana antre berkilo-kilometer warga Balikpapan mau beli BBM, Pak. Berjam-jam mereka untuk bagaimana bisa beli BBM," sambungnya menegaskan.

    Pertamina Minta Maaf Dalam RDP tersebut, Wakil Direktur Utama PT Pertamina Wiko Migantoro meminta maaf atas. Ia juga mengakui adanya kelalaian yang akhirnya membuat masyarakat Balikpapan harus mengantre berjam-jam agar dapat mengisi BBM. "Kami mohon maaf apabila kemudian ternyata sempat ada kekosongan, mestinya kita memang harus menghitung minimum stock level yang cukup, apabila terjadi situasi seperti sekarang, kita bisa tetap supply kebutuhan di Balikpapan," ujar Wiko.

    Wiko menjelaskan, terdapat BBM yang tidak memenuhi spesifikasi yang akhirnya membuat Pertamina sempat menghentikan distribusi ke Balikpapan. Namun, BBM yang memenuhi spesifikasi terlambat masuk yang akhirnya menyebabkan kelangkaan terjadi di Balikpapan. "Apa yang terjadi di Balikpapan, itu juga bagian dari pengawasan kita untuk menyampaikan, men-deliver kualitas BBM sesuai spek. Pada waktu itu, kami mendapati BBM yang akan dipasarkan speknya masih belum masuk, supply-nya belum masuk, sehingga kita tidak distribusikan," kata Wiko.


    Sumber: kompas.com

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini